LELAKI DAN REMBULAN

Catatan Cinta seorang Sahabat.
===================

Lelaki itu memandang jauh ke cakrawala. Menarik nafas dalam dalam dan menghempas sebuah beban yang ada di dada.
“apakah yang engkau pikirkan?” sebuah suara lembut bertanya.
“ Seperti yang engkau tahu..”Lelaki itu menoleh sambil tersenyum pada rembulan yang sedang di pucuk pohon. “Tentang waktu, tentang asa dan tentang kita.”
Sang rembulan pun tersenyum, “ Tahukan engkau, sesungguhnya waktu itu tadalah kepastian, asa itu adalah keindahan, dan kita... adalah keniscayaan.”
“ Jika demikian kenapakah diri mesti bersama kejora jingga? Tanya nsang lelaki berusaha memahami.
“ Karena engkau adalah sang pecinta dan yang di sayang. Tidakkah sang pecinta ingin yang di cinta bahagia? Dan kebahagiaan rembulan adalah kalian bisa bersama, karena kalian adalah yang tersayang..” jelas sang rembulan.
Sang lelaki menatap sang rembulan penuh tanya, “ begitukah cinta?”
“Iya.... pecinta mesti bener2 memahami apa arti sebuah pengertian, apa arti pengorbanan, dan bagaimana membuang ego...” lanjut sang rembulan. Sang lelaki masih menatap sang rembulan degan lembut.. “ baiklah bila memang itu cinta..” terasa ada berat.
“terima kasih....” seru sang rembulan. “ Tapi berkenanlah engkau di sini, di padang rumput ini,temani rembulan dan berjanjilah, jangan biarkan orang lain masuk di padang rumput kita...”
sang lelaki tersenyum... menatap rembulan.

“Maafkanlah diri, karena diri sang kejora itu telah pergi dan menghilang, burung indah itu telah terbang entah kemana..” sang lelaki berkata penuh sesal.
Dengan senyum yang lembut sang rembulanpun mendekat dan berkata. “ tiada mengapa... kita merencana Allah juga yang tentukan segala..”
“ Ya rembulan, cinta, sayang dan rindu adalah snugerah, kenapakah kita tidak menjaganya sebagai sykur kita, tidakkah kita pelihara itu sebagai anugerah..?”
“Benar kata engkau...” ada sebuha senyum yang lebih bercahaya. Dan sang lelakipun beranjak mendekat. “ Terimakasih... tapi maafkan juga bila kadang ada juga segaris cemburu menelusupdalam kalbu....”
“kenapa?”
“Lihatlah.. begitu banyak mata memandangmu dari balik jendela dan pintu...dengarlah seseorang berteriak memanggilmu dalam setiap waktu, menginginkan di sisimu...dan ada juga seseorang yang merasa tersisih karena beranggap engkau bercahaya karena untuk sebuah pesona...” urai sang lelaki.
Sang rembulanpun mendekat dan tertawa kecil kemudian tersenyum lembut “ wahai lelaki kenapa harus cemburu, bukankah rembulan ada memang untuk bercahaya dan tersenyum untuk semua, untuk yang hitam ataupun putih hati, bukankan itu sudah tugas hidup rembulan. Hilangkanlah curiga, karena engkau telah tahu sebuah cerita tentang apa yang ada..”
“Hmm.. iya terima kasih.. diri percaya, diri yakin akan sebuah ketulusan, keikhlasan dan kata apa yang ada dari rembulan.. “ dengan senyum sang lelaki berkata. Jika hendak terbang melintas langit bumi selatan, jangan lupa bawalah nama diri dalam senyum yang ada, bawalah jiwa ini dalam setiap sinar yang terpancar..diri tunggu di sini, di padang rumput ini...akan diri jaga agara orang lain tiada amsuk ke dalamnya...Bersinarlah penuh kelembutan, bercahayalah dalam mulia... semoa Allah Menjagamu dari segala fitnah dan bala, semoga Allah memudahkan setiap urusan yang ada....Menjadilah bidadari... amien

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Tetes Kehidupan |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net | Reviewed by Blogger Templates

Usage Rights